inetnews.co.id, Kejaksaan Negeri Enrekang memberi kado tahun Baru dibulan Januari 2024 dengan menetapkan tiga orang tersangka dugaan kasus tindak pidana Korupsi yang terjadi di Dinkes Enrekang.
Kasus berhasil diungkap tim Kejari Enrekang dari kasi intel,kasipidsus dan kasi Pidum tersebut menjadi langkah awal yang akan terus dikembangkan dalam penegakan hukum penyelegaraan anggaran Negara lingkup Pemkab Enrekang.
Ketiganya digiring menuju mobil tahanan dan mengenakan baju orange dikawal ketat petugas kejaksaan dan aparat shabara polres Enrekang dalam keadaaan tangan terborgol untuk ditahan di rutan klas II B Enrekang.
Suasana isak tangis keluarga dan loyalis dari tersangka ST kini memangku jabatan asisten I Pemerintahan dan Kesra Setda Enrekang serta kedua tersangka lainnya RH (laki laki) dan AA (wanita) pecah ketika para tersangka digiring keluar gedung Kejari Enrekang.
“Hari ini tim kejaksaan Negeri Enrekang berhasil mengungkap dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan oknum mantan kadis kesehatan ST selaku KPA, bendahara pengeluaran AA dan PPTK berinisial RH,”ungkap Kejari Enrekang Padeli,SH.M.Hum (18/01/24).
Dalam siaran pers pada awak media yang disampaikan Kajari Enrekang Padeli,SH. M.Hum didampingi kasi Intel, Muh Endriyadi Djufri SH dan Kasi Pidum Andi Dharman,SH.
Menurut Padeli, penetapan tersangka dan penahanan ketiga tersangka setelah penyidik kejaksaan berhasil mengungkap dengan bukti awal yang cukup tersangka ST bersama stafnya bendahara pengeluaran Dinkes dan RH selaku PPTK bersama berbuat yang merugikan keuangan negara dan memperkaya diri.
“Dalam kasus dugaan Korupsi ini ketiganya dengan peran masing masing menyelewengkan anggaran pembayaran upah tenaga pegawai tidak tetap (PTT) para medis pada dinas kesehatan dari tahun 2020 sampai tahun 2022,”jelas Kajari Enrekang Padeli,SH.M.Hum.
Kajari Padeli, SH.M.Hum secara tegas menjawab awak media akan maraknya kasus korupsi sebelumnya yang berhasil diungkap dari Dinas Kesehatan dan munculnya dugaan Korupsi baru menangkap ST tak menutup akan terus berkembang pada kasus lainnya dan OPD lainnya.
“Kejaksaan akan terus melakukan pengembangan jika terdapat temuan dan informasi masyarakat, kami siap bertindak dari OPD yang manapun,” tegasnya.
Mas
Leave feedback about this