AS Bombardir Pelabuhan Bahan Bakar Houthi di Yaman, 38 Tewas dan 102 Terluka

AS Bombardir Pelabuhan Bahan Bakar Houthi di Yaman, 38 Tewas dan 102 Terluka

Pelabuhan minyak yaman yang hancur usai dibombardir Pesawat AS (Twit/Net)

inetnews.co.idAmerika Serikat (AS) kembali meluncurkan serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman dengan menargetkan pelabuhan bahan bakar Ras Isa yang dikuasai oleh kelompok tersebut.

Serangan terjadi pada Kamis (17/4), dan menurut klaim Houthi, serangan itu menewaskan sedikitnya 38 warga sipil, termasuk lima paramedis, serta melukai 102 orang lainnya. Mayoritas korban disebut merupakan pekerja pelabuhan.

Serangan ini merupakan bagian dari kebijakan militer Presiden AS Donald Trump yang berupaya menghentikan serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang dan tanker yang melintasi jalur strategis seperti Terusan Suez dan Selat Bab-el-Mandeb.

Baca Juga : evakuasi warga gaza oleh prabowo ditolak mui nu dan muhammadiyah

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) menyatakan bahwa pelabuhan Ras Isa telah digunakan kelompok Houthi untuk memasok bahan bakar secara ilegal setelah kelompok tersebut resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS pada 5 April lalu.

“Houthi yang didukung Iran menggunakan bahan bakar untuk mempertahankan operasi militer mereka, sebagai senjata kendali, dan untuk keuntungan ekonomi melalui penggelapan. Keuntungan dari penjualan ilegal ini secara langsung mendanai dan mendukung upaya teroris mereka,” bunyi pernyataan resmi dari CENTCOM.

Serangan udara tersebut disebut sebagai langkah strategis untuk melumpuhkan sumber kekuatan ekonomi Houthi. Namun pihak Houthi menyebut aksi militer itu sebagai kejahatan perang dan bersumpah akan melakukan pembalasan.

“Kami menegaskan hak hukum Yaman untuk membela diri. Kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman,” ujar pihak Houthi dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi Al-Masirah.

Beberapa jam pasca serangan, militer Israel (IDF) melaporkan telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Yaman. Serangan tersebut diduga merupakan balasan langsung dari Houthi.

Sejak 2023, kelompok Houthi gencar menyerang kapal-kapal komersial dan militer di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di Gaza. Mereka juga meluncurkan rudal ke arah Israel dan menuntut diakhirinya perang terhadap Hamas.

Baca Juga : gencatan senjata gaza berakhir israel kerahkan 400 ribu tentara cadangan

Presiden Trump sebelumnya telah memerintahkan peningkatan serangan terhadap Houthi di Yaman dan memperingatkan akan “memusnahkan sepenuhnya” kelompok tersebut jika mereka tidak menghentikan aksinya di perairan internasional. Meski demikian, Houthi tetap menolak tunduk pada tekanan AS.

Houthi juga mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap kapal perang AS dan bahkan menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik Amerika pada 1 April lalu.

 

Editor : ID Mr

Follow Berita Inetnews.co.id di Google News

Exit mobile version