inetnews.co.id. Keberadaan Pengurus Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Enrekang masa kerja 2023-2028 dilantik pengurus oleh Ketua MUI Provinsi Sulsel diwakili Waketum MUI Sulsel Prof.H.M. Ghalib, MA pada 28/8/2024 di pendopo Rujab Bupati setempat.
Adapun komponen susunan pengurus MUI Kabupaten Enrekang, terdiro dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, ditambah dengan 10 komisi.
Kesepuluh komisi antaranya; fatwa, ukhuwah, pemberdayaan perempuan dan pembinaan remaja,dakwah, kerukunan antar umat beragama, pendidikan dan kaderisasi, informasi dan komunikasi, penelitian dan pengkajian, pemuda dan organisasi, dan komisi ekonomi.
Hadir acara pelantikan Pj.Sekda Enrekang Dr.Andi Sapada,MSi mewakili Pj. Bupati Enrekang,Waketum MUI Sulsel, Prof. H.M. Ghalib serta lainnya katakan, peran penting majelis ulama dalam menjadi pelayanan umat dan mitra kerja pemerintah harus terus dijaga dan ditingkatkan.
“Ulama dalam hal ini para pengurus majelis ulama daerah Enrekang harus membantu pemerintah dalam melakukan berbagai edukasi terkait permasalahan sosial dan keagamaan”, ujar Prof. Ghalib saat itu.
Sementara Pj.Sekda Enrekang Dr.Andi Sapada menyampaikan harapan besar kepada para pengurus MUI Periode 2023-2028 yang baru dilantik dalam kontribusi pembangunan kedepan.
“Dalam rancangan pembangunan jangka panjang Enrekang (RPJPD) 2025-2045, kami mengusung Pembangunan Enrekang berbasis agropolitan, Maju, Sejahtera, dan Religius Berkelanjutan”, katanya.
Ketua MUI Enrekang, KH. Amir Mustapa yang kembali terpilih untuk periode selanjutnya serta merta memberi respon bahwa secepatnya para komisi digelar rapat kepengurusan termasuk mengkaji indikator apa yang dimaksud dengan religius.
“Secapatnya kita akan rapat bersama, membahas terkait indikator religius, apa yang telah dicapai, dan apa yang belum dicapai”, jelas Amir Mustapa.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Enrekang, Ilham Kadir.”Nanti kita akan jabarkan secara konkrit apa saja yang masuk kategori religius yang dapat diukur perkembangannya secara ilmiah,” terangnya.(mas)