inetnews.co.id — Israel kembali melancarkan serangan udara mematikan di Jalur Gaza, menghantam kamp pengungsi Al Mawasi di selatan Gaza dekat Khan Younis pada Senin (9/09/2024) malam.
Serangan ini terjadi saat warga sipil tertidur lelap, mengakibatkan korban tewas dan luka yang terus bertambah.
Menurut laporan Al Jazeera, setidaknya 40 orang tewas dan 60 lainnya terluka akibat serangan brutal ini.
Aparat keamanan sipil Gaza melaporkan bahwa 20 tenda pengungsi hancur akibat bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Israel, membuat puluhan keluarga kehilangan tempat berlindung.
“Zona Aman” Berubah Mimpi Buruk
Ironisnya, kamp pengungsi Al Mawasi yang sebelumnya ditetapkan sebagai “zona aman” oleh tentara Israel kini menjadi pusat kekerasan.
Wilayah ini awalnya dipadati tenda-tenda warga Palestina yang mengungsi dari gempuran Israel di berbagai kawasan Gaza, termasuk Rafah dan Khan Younis.
Serangan tersebut juga menghantam area dekat rumah sakit lapangan yang dikelola badan amal Inggris, UK-Med.
Tim SAR menemukan kawah sedalam 9 meter di tengah kamp pengungsi, menambah penderitaan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan orang yang mereka cintai.
Kekacauan dan Ketakutan di Tengah Malam
Pemandangan mengerikan tersaji di lokasi kejadian; api masih berkobar, dan reruntuhan bangunan bertebaran. Saksi mata menggambarkan situasi penuh kepanikan, dengan pesawat pengintai Israel terus berputar di udara, menambah ketakutan warga yang tersisa.
Serangan ini menambah panjang deretan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza selama setahun terakhir.
Hingga kini, agresi brutal Israel telah menewaskan lebih dari 50.988 orang dan melukai 94.825 lainnya, sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Perundingan Gencatan Senjata Tak Kunjung Buahkan Hasil
Upaya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat hingga kini belum membuahkan hasil nyata.
Agresi Israel terhadap Gaza terus berlanjut, mengakibatkan penderitaan yang semakin dalam bagi warga sipil yang terjebak di tengah konflik ini.
Situasi di Gaza kian memburuk, dan tekanan internasional semakin meningkat untuk menghentikan kekerasan ini.
Namun, hingga saat ini, perdamaian masih terasa jauh bagi warga Palestina yang terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah serangan mematikan.
Editor: Id Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News