Takalar

Bupati Takalar Temui Wamen KKP, Bahas Revitalisasi Kampung Nelayan dan Industri Garam

inetnews.co.id — Pemerintah Kabupaten Takalar kembali menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

Hal ini terwujud melalui pertemuan resmi Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan RI di Gedung Kementerian KKP, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Dalam pertemuan strategis tersebut, dibahas dua agenda utama:

  1. Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di wilayah pesisir Takalar.

  2. Pendirian Pabrik Garam Rakyat untuk mengangkat potensi lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bupati Takalar, yang akrab disapa Daeng Manye, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari Program Unggulan Takalar 2025–2030, terutama dalam pilar penguatan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal.

BACA JUGA  Pj. Bupati Takalar Saksikan Penandatanganan PK Tahun 2025 secara Serentak

“Alhamdulillah, kami diterima langsung oleh Bapak Wamen KKP. Takalar siap menjadi contoh pembangunan kampung nelayan modern berbasis digital dan juga pusat pengolahan garam skala regional,” ungkap Daeng Manye usai pertemuan.

Kampung Nelayan Merah Putih: Model Nasional Kesejahteraan Pesisir

Program Kampung Nelayan Merah Putih merupakan bagian dari upaya nasional untuk merevitalisasi kampung-kampung nelayan di Indonesia. Di Takalar, kawasan ini akan dibangun di wilayah pesisir strategis dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti:

  • Perumahan nelayan layak huni

  • Akses air bersih dan sanitasi

  • Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

  • Cold storage

  • Balai pelatihan dan pemberdayaan keluarga nelayan

Kampung ini diharapkan menjadi model nasional untuk pengembangan pesisir yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kesejahteraan dan pemberdayaan nelayan secara berkelanjutan.

BACA JUGA  Pj Bupati Hadir di Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PORDASI Kabupaten Takalar

Sementara itu, pendirian Pabrik Garam Rakyat di Takalar mendapat dukungan positif dari pihak Kementerian KKP. Proyek ini dirancang untuk:

  • Menyerap produksi garam rakyat secara berkelanjutan

  • Meningkatkan kualitas, standar, dan nilai tambah garam lokal

  • Menghubungkan petani garam ke pasar nasional dan industri hilir

“Kita tidak ingin petani garam hanya jadi penonton. Mereka harus jadi pelaku utama dalam industri garam nasional,” tegas Daeng Manye.

Pembangunan pabrik akan melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, BUMN, dan sektor swasta nasional untuk mempercepat proses industrialisasi garam dari wilayah selatan Sulawesi Selatan.

Wakil Menteri KKP menyambut baik usulan dari Bupati Takalar. Ia menyatakan bahwa Kementerian siap menindaklanjuti usulan tersebut secara teknis dan segera mengirimkan tim survei dan verifikasi ke lapangan.

BACA JUGA  Bupati Takalar Apresiasi Pelatihan BBPPKS di Desa Boddia Buat Pemberdayaan Nelayan

“Kami ingin agenda ini tidak sekadar rencana, tapi benar-benar terealisasi di tahun 2025. Ini akan menjadi warisan strategis untuk sektor kelautan dan perikanan Takalar ke depan,” ujar Daeng Manye.

Dengan inisiatif besar seperti Kampung Nelayan Merah Putih dan Pabrik Garam Rakyat, Pemkab Takalar berharap dapat membangun masa depan pesisir yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berbasis masyarakat lokal.

Takalar ingin menegaskan diri sebagai salah satu poros pertumbuhan ekonomi maritim di Indonesia Timur.

Editor : Hms/ID

Follow BeritaInet News  diTik Tok 

    Related Posts

    Leave feedback about this

    • Quality
    • Price
    • Service

    PROS

    +
    Add Field

    CONS

    +
    Add Field
    Choose Image