inetnews.co.id — Desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencuat keras setelah Forum Purnawirawan Prajurit TNI menyampaikan sikap resmi menolak skenario pergantian kekuasaan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto kepada Gibran di tengah masa jabatan.
Peneliti media dan politik, Buni Yani, mengungkap bahwa keresahan tersebut bukan sekadar manuver politik, melainkan mencerminkan kekhawatiran mendalam atas arah masa depan kepemimpinan nasional.
“Forum Purnawirawan tidak bisa menerima skenario Gibran menggantikan Prabowo. Bagi mereka, ini bukan sekadar suksesi, tapi bagian dari upaya memperpanjang kekuasaan Jokowi lewat anaknya,” ujar Buni Yani dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).
Baca Juga : gibran terancam dimakzulkan forum purnawirawan tni kirim surat resmi ke parlemen
Menurutnya, para purnawirawan menilai langkah politik keluarga Jokowi sudah melewati batas kewajaran dan mulai mengancam stabilitas bangsa.
“Jika Gibran sampai menjabat Presiden RI, itu akan menjadi tragedi besar. Indonesia bisa terancam bubar pada 2030, dan bukan tidak mungkin terjadi gejolak besar,” lanjutnya.
Forum Purnawirawan TNI telah menyampaikan sikap tersebut secara resmi dalam bentuk surat yang dikirim ke Ketua MPR Ahmad Muzani dan Ketua DPR Puan Maharani. Surat bernomor 003/FPPTNI/V/2025 itu berisi permintaan agar Gibran segera dimakzulkan.
Baca Juga : momen bersejarah pelantikan prabowo dan gibran sebagai pemimpin baru indonesia
Sekretaris Forum, Bimo Satrio, menjelaskan ada empat poin utama sebagai dasar pemakzulan:
Pelanggaran prinsip hukum dan etika publik,
Ketidaksesuaian secara moral dan kepatutan,
Dugaan konflik kepentingan, serta
Keterlibatan keluarga Presiden dalam dugaan korupsi.
“Para purnawirawan bukan orang sembarangan. Mereka adalah prajurit yang setia pada negara. Kini mereka angkat suara karena tidak ingin bangsa ini terjerumus lebih jauh,” pungkas Buni Yani.
Editor : Zn/ID Mr
Follow BeritaInet News diTik Tok