HomeNasional

KPK Ungkap Modus Proyek Fiktif dan Siluman Hingga Kebocoran APBN Ratusan Triliun

inetnews.co.idKetua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, mengungkap adanya indikasi kuat praktik korupsi sistemik yang menyebabkan kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp309,2 triliun hingga Oktober 2024.

Dalam keterangan resminya, Jumat,(19/4/) Setyo menjelaskan bahwa pola-pola lama korupsi masih terus terjadi, bahkan berkembang menjadi praktik yang terorganisir dan sistematis di berbagai sektor.

“Kami melihat adanya pola permainan lama yang terus diulang: proyek siluman, penggelembungan anggaran, rekayasa spesifikasi, hingga pengadaan barang/jasa yang tidak dibutuhkan sama sekali,” ujarnya

Lebih lanjut, ia menyoroti adanya keterlibatan aktor dalam birokrasi yang cenderung tunduk pada perintah atasan tanpa mempertanyakan integritas dan rasionalitas kebijakan, yang memperkuat praktik penyimpangan anggaran.

Baca Juga : kpk geledah rumah ketum pp japto soerjosoemarno 11 mobil disita

“Ini bukan lagi praktik individu, tapi sudah masuk dalam skema sistematis yang saling melindungi,” ungkap Setyo.

Ia juga menegaskan bahwa jika fenomena kebocoran anggaran ini terus dianggap lumrah, maka akan terbentuk budaya korupsi yang mengakar di tubuh pemerintahan.

“Kalau dibiarkan, ini bisa berubah menjadi budaya dan dianggap sebagai bagian dari kearifan lokal,” katanya dengan nada prihatin.

KPK Pulihkan Aset Negara Rp739,6 Miliar

Sebagai langkah penanggulangan, KPK terus mendorong pemulihan kerugian negara melalui berbagai mekanisme hukum. Sepanjang tahun 2024, KPK berhasil memulihkan aset negara sebesar Rp739,6 miliar.

Baca Juga : warning bpk temukan penyimpangan anggaran rp 14 triliun proyek pembangunan rs upt vertikal makassar kpk kok diam

Pemulihan ini dilakukan melalui, Uang pengganti dari hasil putusan pengadilan, Penyitaan aset koruptor serta Pemanfaatan dan hibah barang rampasan negara

KPK akan terus memastikan bahwa aset dari hasil korupsi kembali dimanfaatkan untuk kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Setyo.

Pernyataan ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi seluruh pemangku kepentingan untuk tidak bermain-main dengan anggaran negara, serta mendesak adanya reformasi menyeluruh dalam sistem penganggaran dan pengadaan.

Editor : ID Mr

Follow Berita Inetnews.co.id di Google News

    Related Posts

    Leave feedback about this

    • Quality
    • Price
    • Service

    PROS

    +
    Add Field

    CONS

    +
    Add Field
    Choose Image