inetnews.co.id — Kurator kepailitan Nurma Sadikin mengungkapkan bahwa PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berpotensi berganti nama jika telah mendapatkan investor baru. Hal ini menyusul adanya minat dari investor terhadap aset perusahaan yang saat ini dalam kondisi pailit.
Menurut Nurma, saat ini sudah ada pihak investor yang tertarik untuk menyewa alat-alat berat milik Sritex sebagai bagian dari langkah untuk mempertahankan nilai aset perusahaan.
“Enggak (bukan Sritex), sudah dengan investor yang baru tadi saya sampaikan, kita enggak tahu nih PT apa nanti yang akan kita putuskan dalam tahap negosiasi,” ujar Nurma di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Ia menambahkan bahwa penyewaan alat-alat berat ini bertujuan untuk meningkatkan harta pailit serta menjaga nilai aset perusahaan yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan aset Sritex tetap memiliki nilai yang baik dalam proses kepailitan.
- Tim Kurator sebut : Karyawan Sritex Dapat Kembali Bekerja Buka Link dibawah ini. | TikTok https://images.app.goo.gl/9LFpY7PViC8pth9BA
- https://images.app.goo.gl/9LFpY7PViC8pth9BA
Sebelumnya diberitakan, Gelombang PHK massal ini semakin menambah lonjakan angka pengangguran di Indonesia. salahsatunya PT. Sritex melakukan PHK hingga Para pekerja yang terdampak kini menghadapi ketidakpastian ekonomi di tengah sulitnya mencari lapangan kerja baru
Pemerintah dan Serikat Pekerja Bereaksi
Menanggapi kondisi ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menyatakan bahwa masih ada peluang kerja di beberapa sektor industri. Pemerintah juga mengungkapkan bahwa perusahaan teknologi seperti Huawei berencana membuka 30 ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna melindungi hak-hak buruh dan mencegah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja PHK yang lebih besar.
Masyarakat berharap adanya kebijakan strategis yang dapat mengatasi krisis ketenagakerjaan ini serta memberikan solusi bagi para pekerja yang terdampak
Sritex, yang sebelumnya merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, dinyatakan pailit setelah mengalami kesulitan keuangan dan gagal memenuhi kewajibannya terhadap para kreditur. Proses negosiasi dengan calon investor terus dilakukan untuk mencari solusi terbaik bagi kelangsungan aset dan tenaga kerja yang terdampak.
Id Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News
