Warga Keluhkan Drainase Tersumbat di Jalan Muh Yamin, Camat Makassar: Sudah Ditindak Lanjuti

Tim Kebersihan Kecamatan Makassar Melakukan Pengerukan Drainase di Jalan. Muh. Yamin.

Pengerukan Drainase di Bara Baraya Utara Dimulai, Warga Berharap Solusi Permanen

inetnews.co.id — Setelah banyak keluhan dari warga, drainase yang tersumbat di Jalan Muh Yamin Lorong 8, belakang RW 02, RT 01, dan RT 03 akhirnya dikeruk oleh pihak Kecamatan Makassar.

Camat Makassar, Husni Mubarak, mengatakan bahwa tim sudah diturunkan untuk menangani drainase yang tersumbat akibat tumpukan sampah dan sedimentasi tanah di sekitar Kantor Lurah Bara Baraya Utara.

“sudah ditindak lanjuti” Jawabnya singkat, via WhatsApp, Jumat.(28/2/2025)

Dirinya mengungkapkan bahwa kebersihan adalah salah satu bagian dari upaya kami menanggapi keluhan warga

“Kami sudah menurunkan tim untuk membersihkan drainase yang tersumbat. Ini bagian dari upaya kami untuk menanggapi keluhan warga,” ujarnya

Sebelumnya diberitakan, warga telah lama mengeluhkan genangan air yang semakin parah, terutama setelah hujan. Bahkan, dari pantauan tim media, air limbah dari rumah warga sudah meluap hingga ke jalan, menimbulkan bau tak sedap dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

Selain di Jalan Muh Yamin, kondisi drainase di Jalan Daeng Siraju juga memprihatinkan. Awak mediapun menemukan saluran air tersumbat akibat timbunan sampah dan tanah, tepatnya 70 meter dari Kantor Kelurahan Bara Baraya Utara, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.

Warga Bara Baraya Utara Makassar Resah, Drainase Buruk Jadi Ancaman Kesehatan
Tampak Drainase Tersumbat Akibat Genangan dan Tumpukan Sampah Sebelum Dikeruk

Warga Khawatir Dampak Kesehatan Akibat Drainase Tersumbat

Seorang warga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap genangan air yang semakin parah. Menurutnya, jika tidak segera ditangani, genangan ini bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.

“Kami berharap pemerintah atau pihak terkait segera menyelesaikan masalah drainase ini. Jika dibiarkan, genangan air limbah bisa membawa penyakit bagi warga sekitar,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Ketua RW 02, Nur Halim Cala, menjelaskan bahwa permasalahan ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:

1. Sedimentasi tanah sudah mencapai bibir got, sehingga air tidak mengalir dengan baik.

2. Kurangnya peralatan yang memadai saat kerja bakti rutin “Sabtu Bersih”.

3. Minimnya partisipasi warga dalam kegiatan gotong royong pembersihan drainase.

“RT, RW, dan staf kelurahan sudah berusaha membersihkan got, tetapi hanya mampu mengangkat sampah plastik dan rerumputan. Sedangkan sedimentasi tanah tidak bisa kami atasi dengan alat seadanya,” jelas Nur Halim Cala.

Perbaikan Drainase Masuk Musrenbang, Dinas PU Siapkan Eksekusi 2025

Nur Halim juga menegaskan bahwa perbaikan drainase ini sudah menjadi skala prioritas dan telah diusulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Bahkan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah menyetujui usulan tersebut dan menjadwalkan eksekusi pada tahun 2025.

“Kami sudah berulang kali mengusulkan perbaikan drainase ini dalam Musrenbang. Dari Dinas PU sudah menyampaikan bahwa tahun 2025 akan dieksekusi, tapi belum ada kepastian bulan berapa,” tambahnya.

Sementara itu, Lurah Bara Baraya Utara, Siti Hadija, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, hanya memberikan respons singkat, “Sebentar saya lagi melayani.”

Warga berharap pengerukan ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga diikuti dengan perbaikan drainase secara menyeluruh agar genangan air dan masalah limbah tidak terus berulang setiap musim hujan.

 

Editor: Id Mr

Follow Berita Inetnews.co.id di Google News

Exit mobile version