inetnews.co.id — Industri film Indonesia kembali menghadirkan karya yang memukau dengan mengangkat budaya lokal. Coto Vs Konro, sebuah film drama komedi yang disutradarai oleh Irham Acho Bahtiar, siap tayang pada 6 Februari 2025.
Diproduksi oleh DCU Production dan Rumah Semut Film, film ini menghadirkan cerita persaingan seru antara dua warung makan legendaris di Makassar, yang dikemas dalam nuansa komedi segar.
Sinopsis Singkat
Di Kota Makassar, warung “Coto Haji Matto” milik Haji Matto (Luthfi Sato) meskipun kecil, sangat terkenal dan selalu ramai pengunjung.
Coto khasnya menggunakan resep turun-temurun dari nenek moyangnya, yang tidak ada tandingannya dengan coto lainnya.
Suatu hari, Daeng Sangkala (Awaluddin Tahir) datang dengan niat untuk membeli warung “Coto Haji Matto” dan mengembangkan bisnis tersebut menjadi franchise besar.
Namun, Haji Matto yang sangat idealis menolaknya dengan keras dan langsung mengusir Daeng Sangkala dari warungnya.
Beberapa minggu kemudian, Daeng Sangkala kembali bersama istrinya, Lina (Aty Kodong), dan anak-anaknya. Mereka membuka restoran makanan Konro khas Makassar bernama “Konro Daeng Sangkala,” yang terletak tepat di bekas ruko kosong yang berhadapan langsung dengan warung Haji Matto.
Dengan strategi promosi gencar dan pelayanan maksimal, termasuk merekrut Rustam (Pieter Ell), seorang manajer dan konsultan berpengalaman meskipun sedikit licik, usaha Daeng Sangkala mulai membuahkan hasil. Seiring berjalannya waktu, pelanggan setia Haji Matto mulai beralih ke “Konro Daeng Sangkala.”
Perseteruan antara keduanya semakin memanas, terutama dengan mulai terjalinnya hubungan antara anak-anak mereka, Rizal (Adit Triyuda) dan Sara (Nielam Amir). Padahal, Rizal sebenarnya memiliki misi khusus dari Daeng Sangkala.
Informasi Film:
Genre: Drama, Komedi
Produser: Partono Wiraputra, Irham Acho Bahtiar
Sutradara: Irham Acho Bahtiar
Penulis: Ferdy K.
Produksi: DCU Production, Rumah Semut Film
Pemain Utama:
Luthfi Sato sebagai Haji Matto
Awaluddin Tahir sebagai Daeng Sangkala
Aty Kodong sebagai Lina
Pieter Ell sebagai Rustam
Adit Triyuda sebagai Rizal
Nielam Amir sebagai Sara
Pemeran Pendukung:
Andi Naufah Patadjangi sebagai Hj. Ratna
Anjas Chambank
Goenawan Monoharto
Zakaribo
Musdalifah Basri
Febby Putri Nilam Cahyani
Dodi Mahuze
Eddy Lagos
Ical Kate
Dani Brekelle
Ria Luthfi
Daeng Uki Nugraha
Chant Chiko Juwita
Bahar Merdu
Yuni Anggraeni
Muhammad Fahrul
Muis Ceska
Vanessa Hie
Wawancara Eksklusif dengan Sutradara Irham Acho Bahtiar
Tim Zonafaktualnews.com berkesempatan berbincang dengan sutradara Irham Acho Bahtiar mengenai film yang akan segera tayang ini.
Bagaimana persiapan dan harapan untuk Gala Premier di Makassar pada 3 Februari mendatang, setelah Gala Premier perdana pada 23 Januari lalu di Setiabudi XXI, Jakarta?
“Gala premiere di Makassar pada 3 Februari nanti akan lebih fokus pada nonton bareng bersama para pemain dan pejabat. Setelah sukses diadakan pada 23 Januari di Jakarta, tidak semua pemain bisa hadir.
Oleh karena itu, kami mengadakan lagi acara ini di Makassar untuk mengakomodir semua pihak agar bisa menonton bersama.
Kami berharap media di Makassar juga bisa turut memberitakan film ini agar lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Sutradara Irham Acho Bahtiar, yang ditemui di Kedai Sultan Pasar Segar Makassar, Sabtu (1/2/2025).
Bagaimana penokohan Luthfi Sato sebagai Haji Matto dalam film “Coto vs Konro” ini?
“Penokohan Luthfi Sato sebagai Haji Matto sangat natural dengan kualitas akting luar biasa. Ia berhasil mengambil potret keseharian masyarakat Makassar, dan itulah alasan mengapa seluruh adegan serta tokoh-tokoh pendukung dalam film ini disajikan dengan pembawaan yang natural, tanpa berlebihan.
Haji Matto menggambarkan karakter orang Timur yang meledak-ledak ketika berbicara, namun sebenarnya memiliki hati yang baik dan selalu menjaga tradisi leluhurnya dengan kuat.
Ini adalah sesuatu yang jarang ditemukan dalam film-film nasional, yang biasanya lebih menonjolkan peran anak muda yang ganteng atau cantik. Namun, dalam ‘Coto vs Konro’, saya lebih memilih aktor senior Makassar, Luthfi Sato, sebagai Haji Matto,” ungkapnya.
Apakah ada kemungkinan untuk membuat sekuel kedua jika film ini sukses nantinya?
“Tentu saja, jika film ini sukses dan mendapatkan banyak penonton, itu akan memberikan dorongan positif bagi industri perfilman di Makassar.
Sekuelnya pun bisa saja dipertimbangkan, karena masih banyak aspek dalam kisah ini yang bisa dikembangkan di masa depan,” bebernya.
Kendati demikian, Film Coto vs Konro menghadirkan perpaduan antara unsur budaya Bugis-Makassar dengan konflik keluarga dan bisnis.
Dengan pendekatan komedi yang segar, film ini diharapkan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkenalkan kuliner khas Makassar lebih jauh kepada penonton.
Tiket film ini dapat dipesan di sini sebelum penayangan. Jangan lupa catat tanggalnya, 6 Februari 2025, dan saksikan di bioskop terdekat!