inetnews.co.id — Arsiparis dan Dosen UNM atas buku “Padeli, Membangun Enrekang dari Sisi Penegakan Hukum dan Satu Tahun Kinerja Kajari Enrekang” dinilai mampu mencerdaskan anak bangsa dan membangun karakter masyarakat literasi.
Buku biografi ini menjadi salah satu langkah nyata dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan berwawasan luas, sejalan dengan visi Pemerintah Daerah Enrekang yang terus mendorong kebangkitan masyarakat literasi.
Terbukti dari dukungan pemerintah terhadap pembangunan gedung perpustakaan 4 lantai di Kota Enrekang, serta penyediaan sarana perpustakaan desa untuk meningkatkan minat membaca, mengakses informasi pengetahuan, dan mendorong kemampuan menulis.
Dosen UNM, Dr. Ahmad Jamalong, yang juga merupakan putra daerah Enrekang, menekankan pentingnya literasi dalam mencerdaskan bangsa.
“ Literasi secara umum adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi pada saat membaca atau menulis. Literasi bukan sekedar membaca dan menulis, tetapi mencakup kemampuan mengolah, menganalisis, dan memahami informasi dari berbagai bidang, seperti ekonomi, matematika, sains, sosial, lingkungan, keuangan, bahkan moral (literasi moral), ” jelas Dr. Ahmad Jamalong.
Ia menilai bahwa buku biografi yang ditulis oleh masyarakat, pejabat, lembaga, atau profesional memiliki dampak positif dalam membangun karakter masyarakat literasi dan mencerdaskan anak bangsa.
“ Dari sebuah karya tulis atau biografi, akan memetik poin positif bagi pembacanya yang tentunya bermanfaat di tengah masyarakat, ” tambahnya.
Literasi menjadi perhatian serius melalui publikasi biografi tokoh penegak hukum, Padeli, dalam buku berjudul “Padeli: Membangun Enrekang dari Sisi Penegakan Hukum dan Satu Tahun Kinerja Kajari Enrekang“ . Buku ini tidak hanya memuat kisah perjalanan karier, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan, integritas, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penulis buku ini, Sunarti Lewang , seorang arsiparis yang menyaksikan langsung kisah-kisah dalam buku tersebut, menyampaikan bahwa buku ini bukan sekadar kumpulan kata, melainkan rekam jejak kepemimpinan yang penuh dedikasi dan pengorbanan.
“ Saya menulisnya dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan ketelitian. Ada rasa haru, hati-hati, bahkan kesedihan saat mendengar langsung kisah-kisah perjuangan yang beliau lalui,” ujar Sunarti Lewang (9/2/2025).
Ia menjelaskan banyak momen yang mengharukan, terutama ketika Padeli menceritakan pengorbanan dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum, seperti harus jauh dari keluarga demi menegakkan keadilan. Meski berat, tanggung jawab itu dijalani dengan keteguhan hati dan semangat yang tak pernah padam.
“ Saya menulis buku ini bukan karena paksaan atau kepentingan tertentu, melainkan karena saya melihat betapa pentingnya kisah ini diabadikan. Buku ini bukan hanya tentang seorang pemimpin, tetapi tentang nilai-nilai integritas, keberanian, dan keteladanan yang bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama di dunia hukum dan kepemimpinan, ” tuturnya.
Sunarti Lewang menegaskan bahwa tuduhan bahwa buku ini tidak memiliki asas manfaat adalah keliru. Menurutnya, buku ini memberikan dampak dan motivasi bagi banyak pihak yang membacanya.
“ Literasi bukan sekedar membaca, tetapi memahami dan mengambil hikmah. Kisah kepemimpinan yang baik harus diabadikan, bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi yang akan datang. Karena yang tertulis akan tetap hidup, dan yang dipahami akan membawa perubahan,” tegasnya.
Buku biografi Padeli ini diharapkan tidak hanya menjadi inspirasi di Enrekang, tetapi juga menjadi sumbangsih dalam mencerdaskan anak bangsa melalui literasi yang bermakna dan penuh nilai kehidupan.
Dengan hadirnya buku ini, diharapkan masyarakat Enrekang dan generasi muda dapat meneladani nilai-nilai integritas, keteguhan hati, dan kepemimpinan yang ditampilkan dalam biografi Padeli , sehingga menjadi inspirasi dalam membangun masyarakat literasi yang cerdas dan berkarakter.
Editor: Mas/Id
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News
