inetnews.co.id — Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB) menyoroti pernyataan Calon Gubernur Sulsel nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman, yang mengklaim angka pengangguran di Kota Makassar naik menjadi 13 persen.
Ketua F-KRB, Darwis, menyatakan bahwa Andi Sudirman mengutip data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel, namun diduga memanipulasi angka pengangguran untuk Makassar.
“Dia menyebut pengangguran di Kota Makassar mencapai 13 persen, sementara angka sebenarnya pada tahun 2022 adalah 11,82 persen, yang kemudian turun menjadi 10,60 persen pada tahun 2023,” tegas Darwis dalam keterangannya, Jumat (1/11/2024).
Darwis menegaskan bahwa pernyataan Andi Sudirman sangat jauh dari fakta yang ada.
“Ini bisa dianggap sebagai upaya untuk merekayasa persepsi publik mengenai situasi pengangguran di Sulsel,” ungkapnya.
Sebagai calon pemimpin, kata Darwis, Andi Sudirman seharusnya menyampaikan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat diharapkan lebih kritis dalam menganalisis informasi yang disampaikan oleh para calon pemimpin mereka menjelang Pemilihan Gubernur 2024,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam debat Pilgub Sulsel yang berlangsung pada Senin (28/10/2024), Calon Gubernur Sulsel lainnya, Danny Pomanto, juga menyampaikan keheranannya terhadap pernyataan Andi Sudirman yang menyebut angka kemiskinan di Sulsel menurun.
“Di statistik, kita bisa lihat bahwa 2022 8,63, kemudian di 2023 8,70. Jadi, saya kira tidak tepat jika dibilang turun,” jelas Danny.
Danny juga menyoroti kenaikan angka pengangguran di Sulsel yang berdampak pada daerah. Namun, dia menekankan bahwa angka pengangguran di Kota Makassar, di bawah kepemimpinannya, justru mengalami penurunan.
“Kota Makassar menunjukkan penurunan angka pengangguran,” ungkapnya.
Menurut Danny, untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, perlu adanya penguatan sistem kelembagaan mulai dari tingkat desa.
“Kita harus melibatkan semua perangkat desa, lurah, dan RT/RW untuk mengatasi masalah ini. Jika semua bekerja sama dan memantau situasi di pelosok, kita dapat mengantisipasi peningkatan kemiskinan,” tegas Danny.
Andi Sudirman, ketika diberi kesempatan untuk menanggapi, menegaskan bahwa data BPS menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Sulsel.
“Kalau kita lihat data kemiskinan BPS, pada 2021 angka kemiskinan 8,78, dan turun menjadi 8,66 pada 2022. Ini menunjukkan tren penurunan,” kata Andi Sudirman.
Dia juga memaparkan data pengangguran di Sulsel selama masa jabatannya, mengklaim bahwa angka pengangguran menurun.
“Pengangguran kita 5,4 persen di tahun 2023, turun dari 5,7 persen pada tahun 2021. Untuk kota, dia sebut 13 persen, sementara data kami mencatat 5,13 persen,” ungkapnya.
Editor: Id/Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News