Inetnews.co.id – Acara takziah malam kedua almarhum Syamsuar Bahtiar dimana almarhum adalah keluarga besar alumni Smansa Makassar Angkatan 98, berlangsung khidma dimana sebelum acara ceramah takziah dimulai dengan pembacaan ayat suci alquran oleh Qaria dan kemudian dilanjutkan oleh Ustad H Arifuddin Lewa.
Kematian dikira dan tak disangka, kematian sekarang ini singkat dan bisa terjadi kapan saja.
Di Makassar ini harus hati hati karena banyak titik rawan kecelakaan, almarhum terkena musibah mungkin dititik rawan kecelakaan dan “keramat”.
“Ada banyak titik rawan dan keramat dijalan raya harus diperhatikan dan penuh kehati hatian, jadi ada baiknya ketika melewati daerah tersebut beri salam, “ungkap Ustad H Arifuddin Lewa atau lebih akrab disapa Ustad Harley.
Malaikatul maut ketika akan mencabut nyawa seseorang datang bermacam wujud, dan tidak ada kata menunda melainkan menjemput sesuai perintahnya.
“Jika ada orang yang mau meninggal sebaiknya disunyikan dahulu kemudian membaca yasin, dan sementara yang mau meninggal menoleh ke kanan dan mengeluarkan air mata itu tandanya dia pamit,” ungkapnya.
Sakitnya roh atau nyawa dicabut sangat luar biasa seperti yang dialami oleh Rasulullah SAW, dan disaksikan oleh malaikat Jibril yang tidak mampu melihat Rasulullah SAW merasakan sakit, sehingga malaikat Jibril memohon kepada Rasulullah SAW untuk berdoa memohon kepada Allah SWT untuk mengurangi rasa sakitnya.
Ditambahkan mati yang khusnul khatima adalah mereka yang menutup mata dengan tersenyum, itulah mati yang diharapkan oleh semua orang.
(min)
Leave feedback about this