Inetnews – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki S.H., M.H., didaulat menjadi pemimpin upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pada pelaksanaan Gaukang Kerajaan Bajeng ke-77, bertempat di Balla Lompoa Limbung Kec. Bajeng, Kab. Gowa. Minggu (14/08/2022).
Dalam pelaksanaan upacara tersebut, dihadiri sejumlah pemuda adat dan tokoh masyarakat yang berpakaian tradisional yang diawali tabuhan gendang tradisional.


Gendang ini menjadi penanda bendera pusaka kerajaan dan bendera perang telah siap dikibarkan.
Pasukan kerajaan Bajeng kemudian melakukan arak-arakan tiang bendera yang terbuat dari bambu menuju rumah adat.
Berselang beberapa menit kemudian, bendera kerajaan dan bendera perang telah terikat di tiang yang diarak sebanyak enam pemuda adat ke halaman Balla Lompoa.
Arak-arakan bendera perang kerap kali memunculkan nuansa magis lantaran pasukan pengarak bendera harus berjibaku karena bendera terus bergerak seolah mengamuk dan mengarahkan pengarak.
Gerakan bendera baru berhenti setelah berhasil ditancapkan di tanah lalu diikuti pengucapan sumpah setia oleh prajurit kerajaan yang disebut “Angngaru” diikuti hunusan badik sebagai pertanda keperkasaan prajurit kerajaan Bajeng.
Setelah pengucapan sumpah setia maka dilanjutkan pengibaran bendera merah putih yang dilakukan Pasukan Pengibar Bendera Kemerdekaan (Paskibraka).
Usai bendera merah putih berkibar akan diakhiri dengan laporan pembina upacara yang mengakhiri upacara kemerdekaan ini.
Setelah pengucapan sumpah setia maka dilanjutkan pengibaran bendera merah putih yang dilakukan Pasukan Pengibar Bendera Kemerdekaan (Paskibraka).
Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki S.H., M.H., yang bertindak sebagai pemimpin upacara mengatakan, merupakan kebanggaan tersendiri dapat berkumpul segenap warga dan pemangku adat kerajaan Bajeng.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Peringatan Bendera Pusaka Jolle-Jollea yang diselenggarakan setiap tahun di Kerajaan bajeng dan dikenal dengan nama “Gaukang Tubajeng” (Pesta Besar Orang Bajeng),” ujannya.
Lebih lanjut Jenderal bintang dua ini menuturkan bahwa momentum seperti ini dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengobarkan kembali semangat kebangsaan dan patriotisme serta menumbuhkan nasionalisme, sekaligus mengingatkan akan perjuangan para pahlawan bangsa di masa lalu.
“Kegiatan yang telah dikenal Gaukang Kerajaan Bajeng ini, merupakan wadah yang sangat efektif untuk lebih memantapkan jalinan persaudaraan dan persatuan serta menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dilandasi jiwa Pancasila, sekaligus sebagai upaya untuk mengingatkan tentang heroisme perjuangan para pendahulu yang telah melahirkan NKRI pada tanggal 17 Agustus 1945,” Tuturnya.
Gaukang Kerajaan yang sudah menjadi agenda tahunan di Kerajaan Bajeng ini memiliki makna yang sangat penting karena kita sadari bersama, bahwa kemerdekaan yang telah diraih bangsa ini, diperjuangkan dengan tetesan keringat, darah dan air mata,” Jelasnya.
Turut hadir Kapendam Kolonel Inf Rio Purwantoro S.H., Dandim 1409/Gowa Letkol Inf Muhamad Isnaeni Natsir, S.I.P., Pabandya Komsos Sterdam Letkol Inf Muhammad Rais, S.Sos., Raja Gowa XXXVIII Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang Batara Gowa III, Pembina Yayasan Ballalompoa Bajeng RI Limbung Ir. H. Muh. Rusli Sumara, S.Kom,. Dg. Ngirate dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Gowa Andi Tenriwati Tahri, S.STP.
Sejarah Singkat Gaukang Bajeng
Perayaan kemerdekaan yang diperingati tiga hari lebih cepat dari kemerdekaan RI ini memiliki sejarah cukup panjang.
Peringatan berawal dari kedatangan seorang perwira tentara Jepang bernama Fukusima yang menemui pemuka adat kerajaan Bajeng pada 10 Agustus 1945.
Kedatangan Fukusima saat itu ingin memberitahukan bahwa Jepang telah kalah hingga masyarakat harus bergerak agar terhindar dari penjajahan Belanda.
Ribuan warga Bajeng kemudian berkumpul di istana kerajaan dan mengibarkan bendera kerajaan, bendera perang, dan bendera merah putih sebagai tanda dalam keadaan darurat dan siap berperang melawan kedatangan Belanda.
Peristiwa ini yang kemudian dikenang oleh warga Bajeng sebagai Gaukang dan dirayakan setiap 14 Agustus. (Ar )
Leave feedback about this