Inetnews.co.id, Gowa —Bencana tanah longsor di kabupaten Gowa kembali menelan korban jiwa. Tiga warga meninggal dunia tertimbun material longsor di kampung Bangkeng Tabbing, lingkungan Bontote’ne, kelurahan Bontolerung, kecamatan Tinggimoncong, Sabtu (24/12/2022) sekitar Pukul 03.30 dinihari WITA.
Ketiga warga tersebut diketahui bernama Muh Arsyad (36), warga Segeri Pangkep, Anwar (36), warga Pundata Baji, Pangkep dan Multazam Syarif alias Hasan (24).
Relawan Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup (YPL), Andi Rais Patta, beranda dialokasi membatu evakuasi menyebutkan terdapat tujuh orang warga dialokasi rumah tertimpa Longsor.
” Beruntung, ketujuh warga itu berhasil selamat.
Korban yang selamat itu bernama; Rusli, Hilal,Anjas, Hendra, Alex, Ulli dan Umar.” Kata Andi Rais Patta
Kasi Humas Polres Gowa, AKP Hasan Fadhlyh, kepada media mengatakan, longsor di kelurahan Bontolerung terjadi dua kali.
Longsor pertama masih sempat direkam oleh Muh Arsyad, salah satu korban dari tiga orang yang meninggal dunia. Namun, tak lama berselang, terjadi lagi longsoran susulan.
“ Volumenya cukup besar sehingga korban yang sebelumnya sempat merekam langsung tertimpa di bawah lantai 1. Sementara korban selamat berada di lantai 2. Langsung terlempar ke luar rumah tertimpa longsoran,” Ujar AKP Hasan.
Sementara jumlah kerugian materil akibat longsor tersebut diperkirakan berkisar Rp 205.000.000.
Sekedar diketahui, Cuaca ekstrem terus berlangsung yang menurut BMKG diperkirakan hingga pada tanggal (25/12/2022) menyebabkan longsor di Poros Malino pada hari Sabtu (24/12/2022). di kilometer 58-59 Desa Lonjoboko, kecamatan Parangloe.
Beberapa bulan lalu, longsor serupa juga terjadi di desa tersebut. Saat kejadian itu, 7 warga meninggal dunia. 15 unit rumah mengalami kerusakan berat dan ringan.
Untuk kejadian longsor saat , tercatat 5 rumah dilaporkan hancur diterjang material longsor. Satu warga setempat bernama Daeng Lewa yang ada di dalam rumah saat longsor menerjang saat berita ini dibuat masih dalam proses pencarian.
Pen