inetnews.co.id. Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga blusukan meninjau akses jalan Poros Desa Baringin, Maiwa – Tallangrilau,kecamatan Bungin yang sudah bisa dilalui, Kamis, 17 Juli 2025.
Inetnews.co.id.Bupati Enrekang Muh.Yusuf Ritangnga blusukan meninjau akses jalan Poros Desa Baringin, Maiwa dan Tallangrilau kecamatan Bungin yang terbilang wilayah pinggiran batas kabupaten Enrekang sudah bisa dilalui.
Jalan kabupaten di desa Baringin kecamatan Maiwa terjadi longsor berakibat menutup akses jalan menuju desa Tallang Rilau Kecamatan Maiwa usai dibersihkan didampingi jajaran BPBD Enrekang.
Diterangkan Yusuf R, Longsoran dari material tamah dan batu bukit yang sempat menimbun akses jalan sudah bisa dilalui oleh masyarakat ,sebab ini bisa disebut akses utama antara 3 kecamatan Maiwa,Bungin menuju Baraka atau sebaliknya.
Akses jalan utama itu sempat tertutup longsoran beberapa waktu yang lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Enrekang kemudian melakukan pembersihan longsor setelah mendapat laporan dari warga setempat.
Kondisi geografis daerah Enrekang mayoritas pegunungan sehingga pada situasi tertentu semisal tanah longsor, langkah Pemerintah daerah terus berupaya cepat tanggap dalam menangani pembersihan atau teknis konstruksi yang diperlukan pada wilayah yang terdampak bencana.
” Kita selalu berupaya untuk hadir menyelesaikan setiap adanya bencana alam diwilayah terdampak bencana dengan tanggap. Untuk penanganan jangka panjang, kita upayakan bantuan lewat provinsi dan pusat,” kata Yusuf Ritangnga (17/7/2025).
Setelah tinjau lokasi longsoran di wilayah Baringin, Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga juga meninjau beberapa titik-titik rawan longsor di wilayah kecamatan Bungin. Akses jalan di kecamatan ini terbilang berat sebagian berlumpur, penurunan dan pendakian berbukit.
“Kecamatan Bungin berbatasan G. Latimojong kaya produksi perkebunan kopi, tapi ada banyak tantangan serta wilayah yang sangat rawan adanya longsor menutup jalan antar kecamatan menuju pasar,”ujar Bupati Yusuf R
Sementara Plt. Kepala BPBD Enrekang, Syamsul Bahri mengatakan titik-titik rawan yang ditinjau langsung diukur dan didata untuk langkah antisipasi dengan konstruksi sipil penahan longsor atau infrastuktur drainase yang dibutuhkan
” Bupati meminta untuk dicarikan solusi agar wilayah itu juga segera bisa ditangani,
” kata Syamsul. (mas)