Metro

Geruduk Polrestabes Makassar, Warga Bitoa: Hentikan Kriminalisasi, Usut Oknum-oknum Mafia Tanah

inetnews.co.id – Ratusan warga Bersatu Bitoa, Kecamatan Manggala, menggelar aksi protes di depan Kantor Polrestabes Makassar, Jumat (10/01/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk tuntutan terhadap dugaan persekongkolan antara Ketua RW, oknum polisi, dan mafia tanah dalam sengketa lahan yang telah mereka huni selama 25 tahun.

Para warga mengklaim telah membeli tanah tersebut dari Ketua RW 007, Nekeng DG. Tarra, dan seorang pihak bernama Boni Wiriyanto. Mereka memiliki kuitansi sebagai bukti transaksi, namun kini menghadapi ancaman penggusuran yang dianggap sebagai penipuan terencana.

Dalam orasinya, warga menuduh bahwa Nekeng DG. Tarra dan Boni Wiriyanto melakukan penggelapan lahan dengan dukungan oknum polisi yang diduga memanfaatkan jabatannya.

“Oknum polisi bahkan memaksa kami menyerahkan tanah ini kepada pihak yang disebut pemilik baru, padahal statusnya tidak jelas,” ujar salah satu warga yang ada saat aksi Demo damai berlangsung

Mereka juga menyebut adanya keterlibatan oknum Bhabinkamtibmas yang menawarkan kompensasi mencurigakan agar warga meninggalkan tanah tersebut.

“Kami menduga ada oknum salah satu Bhabinkamtibmas yang ikut terlibat dalam hal tersebut,”ungkapnya

Ratusan Warga Bitoa Manggala Geruduk Kantor Polrestabes Makassar

Lima Tuntutan Warga

Dalam aksi damai yang tampak terlihat beberapa spanduk orasi warga dengan bertuliskan menyampaikan lima tuntutan utama:

1. Hentikan intimidasi terhadap warga dan pengacara mereka.

2. Stop kriminalisasi warga yang dituduh merusak atau menyerobot lahan.

3. Copot Kapolrestabes, Kasat, dan Kanit Intel Polrestabes Makassar yang diduga terlibat.

4. Tangkap Nekeng DG. Tarra dan Boni Wiriyanto atas dugaan penipuan serta

5. Lindungi hak warga untuk hidup aman di tanah mereka.

Sementara itu, Kuasa hukum warga, Sandi Fajri, yang katanya dipanggil dan diperiksa oleh penyidik unit Tahbang Polrestabes Makassar menyayangkan kenapa dirinya saja dan beberapa warga yang dipanggil dan diperiksa saja.

Dirinya juga turut memberikan pernyataan tegas. Ia meminta perhatian langsung dari Presiden RI dan Mabes Polri untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Kami menuntut tindakan tegas terhadap oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang dan mafia tanah yang menghancurkan keadilan hukum!” tegas Sandi.

Ia juga mengecam upaya menghalangi tugas advokat dalam membela hak warga. “Advokat memiliki tugas mulia. Jangan halangi kami membela hak klien kami!” ujar Sandi.

Ancaman Aksi Lebih Besar

Sementara Anto selaku Koordinator aksi menyatakan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka warga akan menggelar aksi dengan skala lebih besar di kemudian hari.

Hingga berita ini diturunkan, pihak dari Polrestabes Makassar belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi dan tuduhan warga.

Editor: Id Mr

Follow Berita Inetnews.co.id di Google News

    Related Posts

    Leave feedback about this

    • Quality
    • Price
    • Service

    PROS

    +
    Add Field

    CONS

    +
    Add Field
    Choose Image