inetnews.co.id, Pemda Enrekang terus ramai dibanjiri aksi demo masyarakat, mahasiswa termasuk pemuda dan pastinya kali ini kembali mendatangi gedung DPRD.
Kedatangan demo ini tanggal 12 September 2024, kado pertama bagi DPRD Enrekang terpilih 2024-2029 setelah dilantik beberapa pekan lalu 21 Agustus 2024 ditempat yang sama, murni jauh dari kepentingan politik.
Tapi mereka kecewa tak jauh persoalan kehidupan warganya yang dinilai dimasa sepuluh tahun terakhir tak menjadi lebih sejahtera namun sengsara.
“Para dewan siap menerima aspirasi mereka, dialog persoalan mereka dapat kita tangkap dan mencari solusi terbaik,”kata pimpinan sementara Ikrar Eran Batu.
Tampak Massa demo yang datang tak begitu banyak sekira puluhan, sudah siap pengamanan ketat aparat Polres Enrekang dipimpin Kabag Ops Andi Asdar,AMd, bahkan sebelum auden berorasi di muka publik depan gedung DPRD dan dicegah pembakaran Ban bekas.
“Demo datang banyak atau sedikit, kita tetap memberikan pengawalan dan pengamanan maksimal, kita siap menjaga aspirasinya tetap tersampaikan dan tanpa terjadi anarkis apapun,”jelas Kompol.Andi Asdar,AMd.
Saat orasi para mahasiswa mengungkap Ironi masa sulit anggaran Pemda Enrekang berimbas sejumlah kebijakan tidak merakyat dan penundaan hak upah PPPK,kenaikan gaji ASN dan honorer.
Terkait Hak pembayaran gaji tenaga PPPK diangkat Pemkab Enrekang. TPP yang dijanjikan membuat masyarakat menderita berkepanjangan.
“diduga akibat beban hutang, ditambah pengelolaan keuangan daerah tidak transparan tidak jelas peruntukannya, kedatangan mahasiswa ke gedung DPRD Enrekang setelah mendatangi kantor Pj.Bupati Enrekang keluhkan hal sama tidak diterima dengan baik,”aku orator lapangan Riswan.(12/09/24).
Aksi demo banyak dikawal aparat kepolisian dan Sat Pol PP terlaksana kondusif, lalu meminta pihak wakil rakyat untuk membuka ruang aspirasi serta mendengarkan beragam permasalahan pengelolaan keuangan negara dan keuangan Setda Enrekang.
Pendemo orasi bergantian, menilai peruntukan anggaran cenderung tidak sehat diduga mengalir pada biaya operasional pejabat tertentu,dana hibah terus dikucur langgar Permendagri dan lemahnya kontrol oleh Pj.Bupati Enrekang
“Kemana larinya hak gaji tenaga PPPK, upah para tenaga honor diptong dan tunjangan TPP yang telah dijanjikan,” orasi mahasiswa.
Para mahasiswa dan masyarakat asal Duri komplek (Baraka,Alla, Curio, Buntu batu dan Anggeraja) akhirnya. berauden dipimpin ketua DPRD Enrekang Ikrar Eran Batu sebatas ditampung.
Hadir Sekertaris BKAD Fatahuddin, SPd.MPd mewakili Kepala BKAD Enrekang tak bisa memberi kejelasan apapun.
Sementara dari anggota dewan Umar,SH,Mukhlis,SE, Arsyad Gawi S.Sos, Asrul Annas Nasir, Saharuddin,Dedi Abrar Hamsir, Rachmat shaleh dan lainnya.
“Kepala BKAD Enrekang yang faham dan mengetahui aspirasi terkait pengelolaan keuangan lainnya jadi rekan mahasiswa dan para pemuda,pada hari ini yang bersangkutan lagi berada diluar kota, jadi hanya dapat kami tampung dulu,” ucap Ikrar Eran Batu.
Aksi mereka kembali akan mengguncang Pemda Enrekang kedepan massa lebih besar dan meminta kajian mendalam aparat berwenang atas indikasi penyimpangan pengelolaan keuangan daerah. (mas)