inetnews.co.id — Rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia menuai penolakan tegas dari tiga organisasi besar umat Islam: Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
Ketiga ormas Islam tersebut menilai bahwa langkah tersebut berpotensi memperkuat agenda pendudukan Israel atas Palestina dan melemahkan perjuangan rakyat Gaza mempertahankan tanah air mereka.
BACA JUGA : gencatan senjata di gaza tercoreng 82 warga tewas dalam serangan israel
Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, menyebut bahwa gagasan evakuasi warga Gaza tersebut sejalan dengan skenario relokasi penduduk yang pernah diusulkan oleh Amerika Serikat dan Israel. Ia menilai relokasi justru bisa menjadi dalih bagi Israel untuk memperluas pendudukan di wilayah Gaza.
“Mengapa Indonesia ikut-ikutan membantu skenario mereka? Relokasi ini justru membuka ruang Israel untuk menguasai Gaza secara penuh,” tegas Buya Anwar pada Rabu (9/4/2025).
Buya Anwar yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi ini mengingatkan bahwa sejarah telah membuktikan betapa strategi pengosongan wilayah adalah bagian dari proses pendudukan Israel, seperti yang terjadi di Yerusalem.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, juga menolak rencana tersebut. Menurutnya, evakuasi bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Gaza.
“Yang harus dihentikan adalah serangan Israel, bukan malah memindahkan rakyat Palestina dari tanah kelahirannya. Ini justru bisa menjadi celah legal bagi Israel untuk memperluas pendudukannya,” ujar KH Cholil melalui akun resminya pada Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA : gencatan senjata gaza berakhir israel kerahkan 400 ribu tentara cadangan
KH Cholil juga mempertanyakan jaminan bahwa warga Gaza yang dievakuasi nantinya bisa kembali ke tanah air mereka. Ia menyebut hingga saat ini jutaan pengungsi Palestina masih terlantar di berbagai negara, tanpa kejelasan nasib.
Rais Syuriah PBNU juga menyuarakan kekhawatiran serupa. Ia menegaskan bahwa Indonesia seharusnya tetap fokus pada pengiriman bantuan kemanusiaan, tanpa harus merelokasi rakyat Palestina dari wilayah mereka sendiri.
“Kami sangat mendukung pengobatan dan bantuan kemanusiaan. Tapi lakukan itu di Gaza atau negara-negara sekitar, bukan dengan membawa mereka ke Indonesia,” tegas Buya Anwar.
BACA JUGA : gempa dahsyat 77 sr di myanmar ratusan korban dan gedung runtuh di thailand
Penolakan dari MUI, NU, dan Muhammadiyah ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan luar negeri, terutama yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel yang sangat kompleks dan sarat kepentingan geopolitik global.
Ketiganya sepakat bahwa relokasi warga Gaza ke Indonesia justru berpotensi melemahkan posisi Palestina dalam perjuangan mempertahankan tanah air mereka.
Editor : ID Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News