inetnews.co.id — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah pada Jumat (28/3/2025), menyebabkan kehancuran besar dan kepanikan luar biasa. Getarannya terasa hingga Thailand dan China, membuat ribuan orang berlarian ke jalan.
Berdasarkan laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada 16 km barat laut Kota Sagaing, dengan kedalaman 10 km. Ini adalah salah satu gempa terbesar yang melanda Myanmar dalam beberapa dekade terakhir.
BACA JUGA
gencatan senjata gaza berakhir israel kerahkan 400 ribu tentara cadangan
presiden jerman kecam trump sebut diplomasi as gagal dalam konflik ukraina

Dampak Mengerikan: Ratusan Korban & Bangunan Runtuh
Guncangan dahsyat ini langsung meluluhlantakkan puluhan bangunan, termasuk rumah, sekolah, dan tempat ibadah.
Junta Myanmar melaporkan bahwa hingga kini jumlah korban tewas mencapai 144 orang, dengan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Di Bangkok, Thailand, sebuah gedung 30 lantai yang masih dalam tahap konstruksi di kawasan Chatuchak Park runtuh seketika akibat gempa. Sekitar 50 pekerja berada di dalamnya saat kejadian, dan 43 orang masih terjebak di bawah reruntuhan.
“Kami berusaha keras mengevakuasi korban, tapi kondisi reruntuhan sangat berbahaya,” ujar seorang petugas penyelamat.
Thailand dan China Ikut Terasa: Warga Panik
Di China barat daya, gempa juga terasa kuat di Provinsi Yunnan, dengan laporan dari badan gempa Beijing mencatat magnitudo 7,9. Meskipun belum ada laporan kerusakan besar di wilayah ini, kepanikan melanda warga setempat.
Sementara itu, di Myanmar sendiri, ribuan warga memilih untuk mengungsi karena takut akan gempa susulan.
Seruan Bantuan Internasional
Junta Myanmar telah menyerukan bantuan internasional untuk menangani dampak gempa yang sangat besar ini. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, langsung menggelar rapat darurat untuk mengkoordinasikan bantuan bagi korban yang terdampak.
Sejarah mencatat bahwa Myanmar memang rawan gempa besar. Antara tahun 1930 hingga 1956, enam gempa berkekuatan magnitudo 7 atau lebih pernah mengguncang negara ini, terutama di sepanjang Sesar Sagaing yang membentang dari utara ke selatan.
Kini, dunia kembali diingatkan akan betapa dahsyatnya kekuatan alam yang mampu mengubah kehidupan dalam hitungan detik. Myanmar kembali berduka, dan publik menanti tanggapan cepat dari otoritas setempat.
ID Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News