inetnews.co.id — Eks Jaksa Maros bantah terlibat adanya video syur, hal ini dikemukakan oleh Anastasya Aprilian, atau yang dikenal sebagai Jaksa Tasya, dirinya mendadak menjadi sorotan publik setelah terseret dalam dugaan skandal video syur yang viral di media sosial.
Video tersebut dikaitkan dengan dirinya melalui narasi “Tasya Jaksa Viral,” dengan menyandingkan dua foto yang berbeda—satu mengenakan jilbab dan satu lagi tanpa jilbab.
Menanggapi hal ini, eks jaksa yang pernah bertugas di Kejaksaan Negeri Maros itu akhirnya angkat bicara. Kepada awak media, Tasya mengaku pertama kali mengetahui isu tersebut dari tunangannya.
“Ada video yang beredar mirip kamu, tapi beda, bukan kamu sama yang difoto,” ujar Tasya menirukan ucapan tunangannya yang menginformasikan dirinya tentang video tersebut pada Kamis (27/3/2025).
BACA JUGA
kuasa hukum ishak hamzah tuding ada penghalang keadilan di polrestabes makassar
Tasya Merasa Terpukul, Pernikahan Tinggal Sepekan Lagi
Tasya mengungkapkan bahwa dirinya sangat terpukul dengan beredarnya video yang diklaim mirip dirinya, terutama karena kurang dari satu minggu lagi ia akan melangsungkan pernikahan.
“Jahat sekali pelakunya. Bagaimana mungkin wajah saya bisa muncul di video itu dalam keadaan telanjang, padahal saya tidak pernah berpose seperti itu,” sesalnya.
Diduga Deepfake, Tasya Tempuh Jalur Hukum
Tasya menduga ada sindikasi yang memanfaatkan teknologi deepfake porn, yaitu teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat menempelkan wajah seseorang ke dalam video tanpa persetujuan mereka.
Atas kejadian ini, Jaksa Tasya yang kini bertugas di Sekretariat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan tidak tinggal diam. Ia telah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar untuk ditelusuri lebih lanjut dan mengungkap siapa dalang di balik penyebaran video tersebut.
“Karena bukan hanya saya yang menjadi korban, banyak juga perempuan lain yang mengalami hal serupa,” tegasnya.
Polisi Selidiki Dalang Penyebaran Video
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini dan mendalami kemungkinan keterlibatan kelompok yang terorganisir dalam penyebaran konten deepfake di Indonesia.
Sebagai langkah pencegahan, Tasya juga mulai membatasi aktivitasnya di media sosial dengan mengatur akun Instagram-nya menjadi privat serta membersihkan daftar pertemanan yang tidak dikenalnya secara langsung.
Hingga kini, polisi masih mengumpulkan bukti terkait video tersebut. Sementara itu, Tasya berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi di media sosial dan tidak mudah percaya dengan konten yang belum terverifikasi kebenarannya.
Editor: Id Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News