Daerah

Aksi Unras Mahasiswa PMII Gowa Protes Kenaikan PPN 12% di Depan Kantor DPRD Luput Dari Petugas Keamanan

inetnews.co.id — Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gowa menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12%. Aksi berlangsung di depan Kantor DPRD Kabupaten Gowa, jalan. Masjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, pada Selasa (31/12/2024), meski gerimis hujan membasahi lokasi.

Dalam orasi yang disampaikan, mahasiswa mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai lebih mengutamakan akumulasi keuntungan kelompok tertentu daripada kesejahteraan rakyat. Salah satu orator menyatakan.

“Banyak kelas penguasa yang mengalihkan fungsi kekuasaan untuk akumulasi keuntungan tanpa memikirkan kondisi sosial masyarakat. Kebijakan kenaikan PPN ini sangat regresif terhadap daya beli masyarakat, terutama kelompok ekonomi bawah.”ujar salah satu orator Aksi

Selain itu, Mahasiswa juga menyoroti strategi fiskal pemerintah yang dianggap belum inklusif dan berkeadilan. “Kenaikan PPN tidak boleh menjadi satu-satunya cara pemerintah meningkatkan pendapatan negara. Harus ada optimalisasi pajak penghasilan progresif, peningkatan kepatuhan pajak individu dan korporasi besar, serta pengurangan ketergantungan pada pajak tidak langsung,” tambahnya.

Aksi Mahasiswa PMII di Depan Kantor DPRD Gowa yang luput dari pantauan Aparat(Mr)

Tuntutan PMII dalam Aksi Unjuk Rasa

Dalam aksi ini, PMII Gowa menyampaikan tujuh tuntutan utama kepada pemerintah, yaitu:

  1. Mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan kenaikan PPN.
  2. Mendorong komunikasi aktif antara pemerintah dan masyarakat dalam menyusun kebijakan fiskal.
  3. Melakukan verifikasi ulang terhadap instrumen pajak yang digunakan.
  4. Memperkuat kebijakan sosial untuk mengimbangi dampak kenaikan PPN.
  5. Mendesak Presiden RI mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk membatalkan kenaikan PPN.
  6. Meminta DPRD Kabupaten Gowa mengeluarkan rekomendasi penolakan terhadap kenaikan PPN 12%.
  7. Mendesak Presiden RI mundur dari jabatannya jika kebijakan tersebut tidak dibatalkan.

Absennya Aparat Keamanan

Hal yang menarik perhatian dari aksi kali ini adalah tidak adanya pengawalan dari aparat kepolisian, baik dari Polsek maupun Polres Gowa, yang biasanya hadir untuk mengawal jalannya unjuk rasa. Ketidakhadiran aparat memungkinkan mahasiswa lebih leluasa dalam aksinya, termasuk melakukan pembakaran ban di tengah jalan, dan menutup jalanan hingga banyak pengendara yang mau lewat akhirnya memutar balik, Namun meski begitu, aksi tetap berlangsung damai hingga berita ini diterbitkan.

Di akhir aksinya, PMII menyerukan pentingnya dialog inklusif antara pemerintah dan masyarakat. Mereka berharap setiap kebijakan yang diambil dapat mencerminkan keadilan sosial dan tidak membebani masyarakat kecil, terutama di tengah tantangan ekonomi seperti deflasi dan lemahnya daya beli saat ini.

Mahasiswa menutup aksi mereka dengan harapan agar pemerintah segera mengambil langkah yang lebih adil dan berpihak pada rakyat kecil.

Editor: Id Mr

Follow Berita Inetnews.co.id di Google News

    Related Posts

    Leave feedback about this

    • Quality
    • Price
    • Service

    PROS

    +
    Add Field

    CONS

    +
    Add Field
    Choose Image