DaerahGowaPolitik

Simbolisasi dan Pesan Tegas dari Pemuda Gowa: KPU Gowa Diingatkan Akan Integritas

inetnews.co.id, – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Rembuk Pemuda Gowa tiba-tiba hadir di Kantor KPU Gowa, Jln Andi Mallombasang, Sungguminasa pada Selasa (27/08/24), menciptakan kehebohan dengan aksinya penuh semangat dan sikap yang teguh.

Di tengah hiruk-pikuk persiapan pendaftaran calon bupati, ratusan pemuda yang dikenal sebagai aktivis gerakan mahasiswa dan pemuda ini datang untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka terkait proses Pilkada Gowa yang akan datang.

Dengan langkah mantap dan wajah serius, mereka berjalan menuju halaman KPU Gowa, membawa simbol-simbol yang tidak biasa: lampu neon dan jamu Tolak Angin.

Kedatangan mereka yang mendadak ini mengejutkan para staf KPU yang tengah sibuk. Di bawah pengawalan ketat aparat keamanan, baik polisi maupun militer, para pemuda tersebut tetap melangkah maju dengan tekad yang tak tergoyahkan.

Di hadapan pintu masuk KPU, mereka berhadapan dengan barikade Satpol PP. Namun, para pemuda ini berhasil melewatinya, menunjukkan determinasi mereka yang tidak main-main.

Tiba di depan kantor, dua perwakilan dari kelompok tersebut mengangkat lampu neon dan bungkusan Tolak Angin tinggi-tinggi. Aksi ini dimaksudkan untuk memberikan pesan jelas kepada KPU: “KPU Gowa, jangan lagi mati lampu!”

Seruan itu disertai dengan orasi yang menggema, menuntut kehadiran komisioner KPU untuk mendengarkan tuntutan mereka secara langsung. Dua komisioner, Nursalam Samad dan Suwahyu, akhirnya keluar menemui massa yang berkumpul di luar.

Namun, pertemuan ini belum memuaskan para pemuda. Mereka menuntut kehadiran seluruh komisioner, terutama Ketua KPU Gowa, Fitrah Syahdanul, yang sedang rapat dengan Bawaslu Gowa.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Ketua KPU Gowa dan tiga komisioner lainnya keluar menemui para pemuda.

Dalam suasana yang tegang, Ahmad Ando, juru bicara Rembuk Pemuda Gowa, menyampaikan Manifesto Pemuda Gowa, sebuah dokumen yang dibuat dalam pertemuan mereka di Bissoloro beberapa hari sebelumnya. Manifesto tersebut menuntut KPU untuk tetap netral dan bebas dari intervensi dalam Pilkada Gowa yang akan datang.

“Kami tidak ingin insiden seperti mati lampu digunakan sebagai alat untuk merusak proses demokrasi di Gowa,” tegas Ahmad Ando, mengingatkan KPU akan pentingnya transparansi dan integritas dalam setiap langkah mereka.

Ketua KPU Gowa, Fitrah Syahdanul, menanggapi. “Kami menghargai perhatian dan kepedulian Rembuk Pemuda terhadap demokrasi di Gowa,” ujarnya.

“KPU Gowa berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan penuh integritas. Jika ada pelanggaran, kami siap menindaklanjuti dengan tegas.”tambahnya.

Di akhir pertemuan, KPU menerima simbol lampu neon dan jamu Tolak Angin sebagai pengingat untuk tetap waspada dan menjaga integritas.

“Lampu ini adalah simbol harapan agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang,” kata Fitrah sambil menerima lampu tersebut.

“Dan jamu ini mengingatkan kami untuk tetap kuat dan menjaga kesehatan demokrasi.”

Aksi hari itu berakhir dengan seruan tegas dari para aktivis: “KPU, dengarkan suara kami dan jaga integritasmu! Jangan main-main dengan demokrasi.”

Pesan ini meninggalkan kesan mendalam bahwa pemuda Gowa serius dalam mengawal proses demokrasi yang jujur dan adil.

(pen)

    Related Posts

    Leave feedback about this

    • Quality
    • Price
    • Service

    PROS

    +
    Add Field

    CONS

    +
    Add Field
    Choose Image