inetnews.co.id. Pendidikan Kader Imam dan Da’i menyongsong Indonesia Emas 2045,menjadi prioritas pembangunan SDM turut direspon Baznas Enrekang lewat satu program pemberdayaan yaitu “Pendidikan Kader Imam dan Dai”.
Para peserta pendidikan kader imam dan dai ini, kelak pada tahun 2045 nanti ketika sudah kembali ke Enrekang untuk mengabdi di masyarakat.
Program tersebut menyentuh pada SDM
Keagamaan ara pesertanya dari pendidikan kader imam dan dai ini, dimasa depan tahun 2045 ketika kembali ke Enrekang mengabdi di masyarakat.
“Mereka yang dibantu adalah harus domisili Enrekang, dari keluarga kurang berunting dari apek ekonomi, semangat untuk menjadi imam dan dai atau daiyah, punya komitmen untuk mengabdi di daerah,”aku Pimpinan Baznas bagian pendistribusian dan pendayagunaan Dr. Ilham Kadir (8/08/24)
Lanjut Ilham Kadir, program dibantu memang tempat kuliah mereka yang selama ini fokus mendidik kader dai dan ulama,seperti STIBA Makassar, Ma’had Al-Birr Unismuh, STIQ Ar-Rahman, Jonggol, STIU Wadi Mubarak Mega Mendung , STIBA Ar-Rayah, Sukabumi.
Makanya sejak tahun 2027 hingga tahun ini program berjalan, Baznas Enrekang sudah melahirkan alumni kader imam dan dai bahkan sudah ada yang direkrut Pemda Enrekang menjadi Tenaga Ahli Keagamaan.
“Sudah ada beberapa yang lulus, dan sebagian bahkan sudah kembali berkiprah di tengah umat, dan sebagian lainnya masih kuliah”,terangnya.
Terkait tahun 2024 ini sebanyak 50 kader imam dan daiyah yang dibantu, dan masing-masing dibantu 4 juta per orang. Total bantuan yang disalurkan pendidikan kader imam dan dai sebesar 200 juta untuk 50 mustahik.
Penyerahan dilakukan oleh Pimpinan Baznas, Dr.Ilham Kadir, didampingi pimpinan lainnya, Baharuddin, MPd, H. Kamaruddin,MAg dan Kadir Lesang,SAg di Aula Kantor Baznas Enrekang.(mas)