inetnews.co.id –Sekolah Mustafa Hafez di Kota Gaza hancur dibombardir dalam serangan udara Israel pada Selasa (20/8/2024).
Dari informasi yang dihimpun, 12 warga Palestina yang tengah berlindung dilaporkan tewas.
Sekolah yang terletak di lingkungan Rimal ini berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi banyak orang terlantar yang terjebak dalam konflik yang berkepanjangan.
Menurut laporan otoritas Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas, tim penyelamat bekerja keras untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan suasana mencekam dengan perempuan dan anak-anak berlarian di tengah debu dan puing-puing, sementara sisa-sisa bangunan dua lantai yang rata dengan tanah.
Pihak militer Israel menyatakan bahwa serangan ini ditujukan untuk menghancurkan pusat komando dan kendali Hamas yang menurut mereka beroperasi dari dalam sekolah
Israel mengklaim telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil, termasuk penggunaan amunisi yang tepat sasaran dan pengawasan udara.
Sebelumnya, Israel juga mengumumkan penemuan jenazah enam sandera Israel yang ditawan oleh Hamas selama serangan 7 Oktober tahun lalu.
Serangan tersebut merupakan bagian dari operasi besar-besaran Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.170 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengkritik serangan ini sebagai tindakan yang “mengabaikan tingkat kematian warga sipil yang tinggi,” setelah sebelumnya mengutuk serangan serupa yang menewaskan sedikitnya 70 orang di sekolah al-Taba’een di Gaza.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang sedang berkunjung ke Mesir, terus berusaha mendamaikan konflik dan mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Meski demikian, perundingan masih menemui jalan buntu dengan perselisihan mengenai keberadaan pasukan Israel di koridor Philadelphia.
Kehancuran Sekolah Mustafa Hafez menambah deretan panjang tragedi yang melanda Gaza, dan dunia internasional terus memantau perkembangan situasi dengan harapan akan segera terwujud solusi damai untuk konflik yang berkepanjangan ini.
Editor: Id/Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News