inetnews.co.id — Satelit observasi Bumi milik Rusia, RESURS-P1, mengalami kegagalan yang mengakibatkan pecah menjadi lebih dari 100 keping puing di orbit.
Kejadian ini terjadi pada Rabu (27/6/2024), memicu respons darurat dari para astronot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).
Komando Luar Angkasa AS, yang aktif melacak aktivitas di orbit luar angkasa, mengonfirmasi bahwa insiden ini terjadi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
“Satelit tersebut menghasilkan lebih dari 100 keping puing yang dapat dilacak,” kata juru bicara Komando Luar Angkasa AS dalam pernyataan resmi.
Stasiun Luar Angkasa NASA mengkonfirmasi bahwa para astronot ISS harus segera berlindung di dalam pesawat ruang angkasa mereka selama kurang lebih satu jam.
“Hal ini terjadi di orbit dekat stasiun luar angkasa, dan kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan awak ISS,” kata juru bicara NASA.
Sementara itu, Roscosmos, badan antariksa Rusia yang mengoperasikan satelit tersebut, belum memberikan komentar atau mengakui kegagalan ini secara terbuka.
Perusahaan pelacak luar angkasa AS, LeoLabs, melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi lebih dari 180 benda di orbit yang terkait dengan pecahnya satelit RESURS-P1.
“Kami memperkirakan bahwa bahaya dari puing-puing ini akan berlangsung berbulan-bulan karena orbit rendahnya,” tambah LeoLabs dalam pernyataan mereka.
Kejadian ini menyoroti risiko yang semakin meningkat terhadap padatnya ruang angkasa dengan ribuan satelit yang beroperasi, penting bagi kehidupan sehari-hari di Bumi seperti layanan internet, komunikasi, dan navigasi.
Kasus pecahnya satelit RESURS-P1 merupakan peristiwa yang jarang terjadi dan menunjukkan perlunya perhatian ekstra terhadap pengelolaan dan pemantauan benda-benda di orbit luar angkasa.
Editor: Id/Mr
Follow Berita Inetnews.co.id di Google News