SELAYAR, INETNEWS.CO.ID- Tol Laut KM. Sabuk Nusantara 85 melayani rute Makassar, Selayar, Jinato, Kayuadi, Jampea, Bonerate dan Kalaotoa serta Maumere NTT.
Kapal pengangkut penumpang berkapasitas 482 tempat tidur ini merupakan Kapal favorit bagi warga Kepulauan di Selayar utamanya warga Kalaotoa Kec. Pasilambena selain KMP. Takabonerate.
KM. Sabuk Nusantara 85 sendiri , selain ukurannya besar dan memiliki beberapa kamar selain ranjang susun yang dilengkapi busa, juga memiliki AC pendingin sehingga penumpang merasa akan nyaman didalamnya.
Pantauan wartawan media ini yang secara kebetulan turut menikmati Perjalanan dari Jampea ke Maumere NTT, dari 2 Pelabuhan yang telah disinggahi (Bonerate dan Kalaotoa ) jumlah penumpang naik dan turun tak terhitung jumlahnya, bahkan di Pelabuhan Kalaotoa yang merupakan pelabuhan terakhir di Kab. Kepauan Selayar sebelum lanjut ke NTT, terlihat paling padat jumlah penumpangnya.
Saturuddin salah seorang petugas Syahbandar Kalaotoa kepada media ini mengungkapkan, jika keberadaan dari kedua armada ini (KMP Takabonerate dan KM. Sabuk Nusantara 85) sangat membantu masyarakat.
Selain Kapalnya besar, bersih , juga harga tiketnya sangat terjangkau utamanya KM. Sabuk Nusantara 85.
“Inilah mungkin salah satu alasan masyarakat sehingga KM. Sabuk Nusantara 85 ini menjadi Kapal pilihan yang paling paporit untuk digunakan hususnya bagi masyarakat disini (Kalaotoa),” ungkap Saturuddin, Sabtu 20 Mei 2023.
Senada dengan Captain KM Sabuk Nusantara 85 Heldy Anas ketika ditemui dianjungan sesaat setelah lego jangkar di Pelabuhan terluar di Kab. Kepulaun Selayar Kalaotoa ini.
Heldy Anas mengaku jika animo masyarakat untuk menggunakan kapal yang di Nakhodainya ini sangatlah luar biasa. Bahkan diwaktu-waktu tertentu, terkadang kita mengangkut penumpang melebihi dari kapasitas tempat tidur yang tersedia.
“Iya terkadang kita muat lebih dari kapasitas tempat tidur dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak yang walaupun sebelumnya telah dilakukan koordinasi keberapa pihak terkait,” jelasnya.
Hal lainnya dijelaskan Heldy Anas, karena kapal ini menjadi favorit warga , tentunya kita pihak kapal akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk kenyamanan setiap penumpang.
Namun demikian , karena menghadapi ratusan penumpang yang setiap penumpang memiliki karakter yang berbeda sehingga dibutuhkan kesabaran.
Bahkan tak jarang juga kita mendapatkan kritikan pedas dari penumpang yang tidak mau bersabar menerima keadaan, padahal disatu sisi kita sudah berusaha mencari jalan terbaik, misalnya kurang berfungsinya pendingin ruangan disalah satu deck kapal.
Memang AC pendingin ruangan ada beberapa titik tidak berfungsi dengan sempurna, ini bukannya luout dari oerhatian kami, akan tetap karena padtnya jadwal sehingga tudak ada waktu dan kesepatan untuk memperbaikinya.
Jadwal kita padat sekali Pak (Tiba berangkat) sehingga Craw kapal hanya memanfaatkan waktu jika Kapal sedang sandar pada setiap pelabuhan.
Karena waktunya sangat singkat, yah paling yang bisa dilakukan hanyalah bersih-bersih kapal termasuk pengecatan ringan.
Hal lainnya yang menjadi keluhan dari Captain Hely Anas adalah, selain rusaknya Dermaga Bonerate, juga lebih diterparah dengan adanya beberapa kapal kayu yang sandar dipelabuhan itu sehingga sangat sempit jalan masuk kapal.
Akan hal ini, pihaknya menyarankan agar pihak-pihak terkait bisa mengambil langkah demi keamanan bersama pintanya dengan penuh harap mengakhiri perbincangan akrabnya.(**)