Inetnews.co.id, Shalat Idul Fitri 1444 Hijriyah pada tahun ini berlangsung dua kali antara kaum muslimin Muhammadiyah dan jamaah Nahdhatul Ulama sesuai versi pemerintah jatuh 1 Syawal 22 April 2023.
Tanpa mengurangi makna dan khidmat kerukunan beribadah, acara hari berselangbsehari, shalat jamaah Idul Fitri berlangsung lancar dan penuh persaudaraan.
Tampak di barisan dan shaf jamaah Sekda Dr.H Baba,SE.MM, Kapolres AKBP.Dedi Surya Dharma, SH.SIK,MM, Dandim 1419 letkol Inf.Arie Sutanto, Kabag. Sumda AKP Andi Ali Imran Umar,SH, Kasat Reskrim AKP. Abd. Halim Lau,SH dan Kasat lantas AKP H. Abd, Samad,SH,MM serta tokoh masyarakat.
Dalam khutbah shalat Idul Fitri disampaikan Dr.H. Ramli Rasyid, MPd.I, MEd mengungkapkan akan makna fitrah yang diberikan Allah SWT bagi kaum muslimin dan muslimat setelah sebulan berpuasa dan ibadah tarawih.
“Dalam beribadah puasa kaum muslimin dan muslimat telah diajarkan dalam mengendalikan hawa nafsu, menahan diri dari segala gangguan perbuatan dosa,”ucap Dr.H. Ramli Rasyid (22/4/23).
Dijelaskan, Ramli Rasyid bahwa hawa nafsu senantiasa ingin merusak hubungan yang suci antara mahkluk dan Tuhannya, dan hubungan baik antara manusia dengan sesama manusia.
Karena hawa nafsu, seorang hamba melanggar larangan Allah
Karena hawa nafsu, orang ribut memperebutkan kekuasaan.
Karena hawa nafsu, sahabat menjadi lawan
Karena hawa nafsu, tak jarang anak mendurhakai orang tuanya. Karena hawa nafsu, saudara menjadi musuh. Karena hawa nafsu, suami-istri ribut.
Karena hawa nafsu pula orang mengambil hak orang lain yang bukan miliknya.
“Begitu hebatnya bahaya yang timbul akibat memperturutkan hawa nafsu, maka puasa Ramadhan adalah salah satu cara untuk menguasai dan mengendalikan hawa nafsu yang harus kita arahkan dengan hidayah agama supaya manusia menjadi baik,”
Kata Ramli Rasyid.
Diterangkan Dr. Ramli Rasyid hari raya ini merupakan hari kembalinya kaum muslimin kepada kesucian. Zakat fitrah merupakan kunci dan penyempurna untuk diterimanya ibadah puasa kita.
“Dan Allah perintahkan pada manusia berbuat baik terhadap ibu bapak, sebagaiman firman Allah, bersykurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah tempat kembalimu,”ucapnya.
Dalam khutbah Idul Fitri, diajak segenap kaum muslimin untuk menjaga hasil kemenangan dan fitrah kembali kepada kesucian diri dalam meniti hari-hari kedepan.
“Jelasnya suatu saat kita akan dipanggil oleh Allah menghadap ke hadirat-Nya untuk mempertanggung jawabkan segala apa yang kita perbuat selama hidup di dunia ini sehingga Idul Fitri meraih kesucian menjadi momentum menjaga diri kita,”urainya.
Melalui loudspeaker berkekuatan power besar disetiap sudut strategis, membuat khutbah lebih khidmat dan jamaah tak beranjak. Usai shalat jamaah Idul Fitri kaum muslimin bersalaman saling memaafkan dan berbahagia. (mas)